“Aku mau ke Singapura, ke rumah
adekku”
“berapa
lama?”
“Sekitar
2 minggu”
Dua
minggu bukalah waktu yang sebentar. Setelah itu, aku kembali ke penginapan. Dan
hari ini Rasya terbang ke Singapura. Aku harus menunggunya selama 2 minggu. Dan
baru 2 hari saja aku sudah kangen Rasya. Lagi apa dia? Kenapa hpnya nggak aktif
ya?
Aku
memutuskan untuk pergi ke Puncak dengan kakakku. Di sana pemandangannya indah
nan sejuk. Aku berharap ada Rasya di sini. Sudah seminggu dia tanpa kabar. Apakah
dia baik – baik saja?
“Alira,
kamu tau nggak apa yang terjadi sama Rasya sekarang?”
“Dia
di rumah adeknya kak di Singapura”
“Bukan,
sebenarnya bukan itu. Dia sekarang sedang sakit parah. Dia di Singapura itu
berobat bukan ke rumah adeknya”
“Kakak
pasti bohong. Aku benci kakak”
Aku
berlari meninggalkan kakakku dan menangis sepuas – puasnya. Kenapa Rasya
berbohong lagi? Aku benci Rasya. Sakit apa dia? Kenapa dia tak berbicara
kepadaku?
Besoknya
aku memutuskan untuk pulang. Dan di rumah aku berdiam diri di kamar. Aku nggak
mau berbicara dengan siapa saja terutama kakakku. Sudah cukup aku dibohongi.
Rasya sakit apa? Apakah dia sakit kanker? Seperti ayahnya dulu?
bersambung
0 komentar:
Posting Komentar