Jumat, 27 Mei 2016

Edit Posted by with No comments
 Part 3


               Ternyata benar. Dia menjengukku. Dan dia menjelaskan semuanya. Rasya sakit. Dan dia tidak ingin aku mengetahui penyakitnya. Dan sampai saat ini pun dia tidak mau memberitahuku tentang penyakitnya. Sakit apa dia? Separah itukah? Dan ketika Rasya selesai bercerita aku langsung memeluknya dan perlahan aku meneteskan air mata.
                “Sudahlah, Ra. Aku sudah sembuh. Buktinya aku di sini sekarang” sambil sesekali mengelus rambutku
                “Bagaimana kalau kamu tiba – tiba pergi lagi? Aku nggak mau kamu pergi, Sya”
                “Nggak. Aku nggak akan pergi ninggalin kamu. Janji deh” katanya sambil mengacungkan jari kelingkingnya
                Rasanya aku sudah sembuh dari sakitku ini. Akhirnya aku dan Rasya memutuskan untuk pergi ke Sarangan. Udah lama aku sama Rasya nggak pergi ke Sarangan. Hal yang paling aku suka di Sarangan adalah ketika memetik strawberry dan sekarang aku udah nggak sabar untuk memetik buah merah kecil itu lagi
                Di perjalanan aku bercerita banyak tentang keseharianku di kampus. Dan aku melihat Rasya tertawa. Ah ini dia yang aku rindukan. Sudah sekian lama aku nggak melihat senyum dan tawa Rasya. Cukup puas melihat dia tertawa lagi
                “Udah sampai nih. Jaketmu mana?” Tanya Rasya
                “Oh iya!aku lupa nggak bawa jaket. Pasti di luar dingin”
                “Kamu ini masih sama kayak 3 tahun yang lalu. Ini pakai jaketku”
                Kemudian Rasya melepas jaketnya dan memberi jaketnya kepadaku. “Rasya kumohon jangan pergi lagi” kataku dalam hati
                “Alira buruan. Strawberry nya besar – besar nih”
                “Iya tunggu” teriakku sambil berlari ke arahnya
                Akhirnya aku dan Rasya memetik strawberry di sana. Dan karena terlalu lama di sana, akhirnya kita memesan 2 kamar di sebuah penginapan. Aku dan Rasya menginap di sana mungkin 2 malam. Untung saja aku membawa baju dan kuliahku libur.
                Setelah sampai di penginapan, aku menuju kamarku dan Rasya menuju ke kamarnya. Dan cepat – cepat aku mandi, menuju kamarnya Rasya dan mengajaknya makan malam karena aku sudah mulai lapar.
                “Sya, makan yuk” kataku
                “Ayo mau makan apa?”
                “Sate ayam?”
                Akhirnya aku dan Rasya membeli sate ayam. Di sana aku menikmati malam yang dingin dengan langit penuh bintang dan Rasya di sampingku.
                “Alira minggu depan aku mau pergi” katanya dengan nada lirih
                “Ke mana? Pergi lagi? Pergi lama lagi? Ninggalin aku lagi?” teriakku

Bersambung. 

0 komentar:

Posting Komentar