Jumat, 03 Juni 2016

Edit Posted by with No comments
                “Aku mau ke Singapura, ke rumah adekku”
                “berapa lama?”
                “Sekitar 2 minggu”
                Dua minggu bukalah waktu yang sebentar. Setelah itu, aku kembali ke penginapan. Dan hari ini Rasya terbang ke Singapura. Aku harus menunggunya selama 2 minggu. Dan baru 2 hari saja aku sudah kangen Rasya. Lagi apa dia? Kenapa hpnya nggak aktif ya?
                Aku memutuskan untuk pergi ke Puncak dengan kakakku. Di sana pemandangannya indah nan sejuk. Aku berharap ada Rasya di sini. Sudah seminggu dia tanpa kabar. Apakah dia baik – baik saja?
                “Alira, kamu tau nggak apa yang terjadi sama Rasya sekarang?”
                “Dia di rumah adeknya kak di Singapura”
                “Bukan, sebenarnya bukan itu. Dia sekarang sedang sakit parah. Dia di Singapura itu berobat bukan ke rumah adeknya”
                “Kakak pasti bohong. Aku benci kakak”
                Aku berlari meninggalkan kakakku dan menangis sepuas – puasnya. Kenapa Rasya berbohong lagi? Aku benci Rasya. Sakit apa dia? Kenapa dia tak berbicara kepadaku?
                Besoknya aku memutuskan untuk pulang. Dan di rumah aku berdiam diri di kamar. Aku nggak mau berbicara dengan siapa saja terutama kakakku. Sudah cukup aku dibohongi. Rasya sakit apa? Apakah dia sakit kanker? Seperti ayahnya dulu?

bersambung

0 komentar:

Posting Komentar