Selasa, 24 Mei 2016

Edit Posted by with No comments
Cerpen (Part 1)


LATE!
Entah karena apa, hari ini langit tak ingin berhenti menangis. Sama halnya dengan aku. Hari ini rasanya aku tak ingin berhenti menangis. Apakah ini yang namanya sebuah kebetulan? Rasya, ke mana dia sekarang? Apa yang dia lakukan sekarang? Bagaimana kabarnya? Adakah waktu untuk bertemu denganku sebentar saja? Apa kamu sadar yang kamu lakukan ini membuatku berantakan? Aku tidak bisa melupakanmu, Sya. Kenapa kamu pergi begitu saja? Sudah 3 tahun kamu pergi dan tidak pernah menghubungiku. Dan, bagaimana perasaanmu kepadaku? Masihkah sama dengan 3 tahun yang lalu? Sebelum kamu pergi begitu saja.“Alira, keluar sayang. Ini ada yang cariin kamu. Kasihan udah nunggu dari tadi”
Itu suara Ibu. Dan ada yang mencariku? Jarang sekali ada yang mencariku. Semoga saja Rasya. Dan Rasya tidak boleh melihatku seperti ini. Aku harus terlihat cantik.
“Iya bu sebentar” jawabku sambil merapikan penampilanku
Rasya? Apakah benar itu Rasya? Postur tubuhnya seperti Rasya. Ah pasti ini mimpi.
            “Bi, Alira mimpi ya?” tanyaku kepada Bi Irah
         “Nggak non, Non Lira lagi sadar kok” jawab Bi Irah sambil mencubitku. Dan ternyata sakit. Tidak, aku tidak mimpi.
          Rasya? Setelah 3 tahun pergi akhirnya dia kembali. Ingin sekali aku memeluknya dengan erat. Dan aku juga ingin memarahinya karena dia membuatku seperti ini. Ah, tidak. Aku lebih baik memeluknya.
                Sesegera mungkin aku menemuinya, berlari menuruni tangga. Namun di tengah – tengah tangga aku berhenti lalu berpikir “apakah aku sanggup bertemu Rasya lagi?”. Tidak aku harus bisa menemuinya lagi. Dan aku kembali berlari karena tak ingin ia menungguku terlalu lama

Bersambung

0 komentar:

Posting Komentar